Minggu, 12 Desember 2010

Segenggam Ruh Di Tangan Malaikat

Langit tetap biru walau Jibril tak berganti generasi.
Wahyu dari langit adalah terletak pada butir-butir tasbih yang pada desah malam ini kenapa kau angkuh,walau kutahu.
Pada ruh yang suci demi segenggam tulus,haruskah ku bersimpuh bertekuk lutut dan meretaskan butir-butir airmata penyesalan?
Bulan tetap bundar walau terkadang akan terpenggal menjadi sabit, tapi demi imanku yang tak bundar, sirna dan pudar, bisikkan Aku Bisa mekar dan tegar.
Demi ruh yang ada pada genggaman Izroil,
Demi amal yang tertuang dalam tinta Raqib dan Atid,
Demi Jibril yang memberi secercah wahyu,
Maafkan atas khilaf demi lembar taubat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar